Jumat, 08 April 2011

Harga Diri

HARGA DIRI

oleh Kadek Oca Santika pada 06 April 2011 jam 21:43
Sudah berbulan-bulan berminggu-minggu aku meninggalkanmu,walaupun diri ini acuh tak acuh, ternyata kamu masih setia menungguku. Jangan takut sekarang aku datang menyapamu dan mengisi berandamu dengan tulisan.

Aku mau curhat kepada dirimu, aku tidak mengerti dengan permasalahan yang aku hadapi sekarang, dan tidak tahu harus bagaimana? Someone say to me, you dont have good behaviour. Ada apa, kenapa hal ini bisa terjadi?. Lantas terpikir " wah harga diriku ditaruh dimana?" (karena perasaan emosi sempat terpikir bermaksud apa dia berbicara seperti itu). Setelah aku renungkan ini menuju ke harga diri, aku bingung kenapa aku langsung berpikir seperti itu, kenapa bukan mencari solusi malah ikut terpancing emosiku.Apakah penerjemahan di pikiranku salah. Maaf ya tulisan aku sudah membuat kamu mengeryitkan dahi, aku hanya sedikit membual tulisanku

Mari kita renungkan disaat ini banyak kejadian-kejadian seperti perperangan, Perkelahian, percekcokan antar pasangan keluarga, tetangga ataupun teman, pemerkosaan dan penindasan orang miskin menurut pendapat penulis yang selalu tidak luput dari kesalahan adalah permasalahan harga diri, sangat pentingkah harga diri itu???.

Manusia sering salah dalam menilai harga dirinya, kadangkala terlampau tinggi, kadangkala terlalu rendah. Sangat jarang seseorang dapat dengan tepat menilai harga dirinya. Sebagai sebuah contoh perenungan mari kita lihat kesalahan orang dalam menilai harga dirinya, yaitu dalam keluarga.

Seorang suami cenderung merasa bahwa dia lebih bernilai dari istrinya, sebab suami merasa dia adalah orang yang mencari uang. Jadi karena suami merasa semua kebutuhan keluarga baru bisa dipenuhi karena uang yang diperolehnya maka dia berpikir dirinya lebih berharga daripada istrinya. Perasaan lebih berharga ini kemudian diwujudkan dalam bentuk tindakan-tindakan yang menempatkan istrinya lebih rendah dari suami. Ketika makan harus dilayani istri, jika tidak dilakukan suami marah. Ketika istri minta uang, dengan gaya interogasi menanyakan untuk keperluan apa uang yang diminta tersebut. Bahkan tidak jarang ada suami yang tidak mengijinkan istrinya mengambil putusan apapun dalam keluarga, semua harus suami yang memutuskan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Hal ini dianggap wajar dalam sebuah hubungan suami istri, padahal ini adalah wujud dari penilaian suami yang terlampau tinggi pada dirinya. Suami merasa wajar kalau harga dirinya lebih utama dari istrinya.

Situasi ini dalam kasus tertentu bisa berganti posisi yaitu istri yang merasa dirinya lebih bernilai dibandingkan suaminya. Coba kita pikirkan secara mendalam, benarkah jika orang yang bekerja lalu menghasilkan uang, dia lebih berharga dibandingkan orang yang tidak bekerja? Jika perbandingan ini dilakukan diantara orang bekerja dan pengangguran, maka jawabannya, ya. Namun apabila perbandingan ini dilakukan dalam hubungan suami istri, maka telah terjadi kesalahan yang fatal. Suami dan istri dalam sebuah keluarga tidak ada yang lebih utama, mereka sejajar. Jika hubungan ini tidak sejajar maka keluarga ini tidak beres. Suami yang bekerja dan mendapatkan uang tidak berhak mengklaim dia lebih berharga dibanding si istri. Suami bekerja dan punya uang itu sudah menjadi kewajibannya. Apa yang merupakan kewajiban tidak bisa kita tuntut sebagai sebuah keunggulan.

Sebagai ilustrasi: tukang becak kita bayar lalu dia antar kita ke tujuan, sesampai di tujuan apakah boleh tukang becak tersebut berkata saya berjasa sudah mengantar penumpang. Tukang becak tidak dapat mengatakan dia sudah berjasa, karena dia wajib mengantar penumpang yang sudah membayarnya. Sebuah pelaksanaan kewajiban tidak bisa dikatakan perbuatan yang hebat. Orang tua wajib mengurus anaknya, maka ketika orang tua mengurus anak dengan baik itu bukanlah hal-hal yang harus mendapat penghargaan, hal itu sudah seharusnya dan biasa saja. Jadi boleh saja suami minta dilayani istrinya, namun dalam sudut pandang bahwa suami merasa perlu adanya orang yang menolong dia. Sebaliknya istri mau melayani suami karena mau menjadi penolong suami.

Kegagalan dalam menilai harga diri secara tepat ini menjadi sumber dari kehancuran dalam banyak rumah tangga. Ketika seseorang merasa harga dirinya lebih tinggi dari orang lain maka cenderung orang tersebut akan mendominasi orang lainnya. Setelah kita melihat fakta bahwa di dalam hubungan suami-istri persoalan harga diri seringkali salah tempat

Mari kita mencari pengertianya di wikipedia.org
Harga diri adalah pandangan keseluruhan dari individu tenang dirinya sendiri. Penghargaan diri juga kadang dinamakan martabat diri atau gambaran diri.Misalnya, anak dengan penghargaan diri yang tinggi mungkin tidak hanya memandang dirinya sebagai seseorang, tetapi juga sebagai seseorang yang baik.

Seseorang yang depresi. Depresi adalah salah satu sebab rendah diri.
Rasa rendah diri yang menetap dan berlebihan mungkin diakibatkan oleh prestasi yang buruk, depresi, gangguan makan, dan tindak kejahatan.Keseriusan problem ini akan tergantung bukan hanya kepada sifat dari rasa rendah diri individu, tetapi juga pada kondisi lainnya.Saat perasaan rendah diri diiringi dengan kesulitan di masa transisi atau problem keluarga, maka problem seorang individu mungkin bisa bertambah berat.

Begitu sangat pentingnya harga diri untuk selalu ditingkatkan untuk dapat mencapai hidup yang memiliki derajad dan martabat yang tinggi. Berawal dari diri sendirilah harga diri akan tumbuh.

Berikut ada tips dan trik untuk menumbuhkan dan meningkatkan harga diri (versi choose to be happy) :
  1. Belajar untuk selalu menghargai diri sendiri. walaupun terkadang orang lain memandang diri anda rendah tapi tetapkan keyakinan anda bahwa andalah yang berhak atas hidup anda dan anda yang paling mengerti diri anda.
  2. Belajar untuk menyukai diri sendiri. Menyukai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya. dan belajar untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Lihat sisi positif dari diri anda, dan yang paling penting adalah bersyukur untuk segala yang kita miliki.
  3. Miliki gambar diri yang positif. hal ini berhubungan dengan penerimaan diri. gambar diri adalah cara pandang anda terhadap diri anda. yakinkan diri anda kalau anda layak untuk berhasil, anda pantas untuk dicintai dan dihargai, anda adalah pribadi yang special. Ingatlah bahwa gambar diri anda mmpengaruhi perilaku anda.
  4. Lakukan apa yang anda anggap penting. walaupun anda merasa anda tidak mampu karena anda malu dan takut, paksakan diri anda untuk melalui proses itu. percayalah bahwa ternyata diri anda mampu untuk melakukannya. yang perlu diingat adalah semakin kita paksakan untuk melalu proses yang tidak enak, semakin anda memperluas daerah teritori kenyamanan anda.
  5. Belajar untuk hidup mandiri, tidak tergantung dengan orang lain, sehingga anda tidak rentan terhadap penolakan.
  6. Jangan menghubungkan harga diri anda dengan kegagalan atau kesalahan yang anda lakukan. tanamkan pada diri anda untuk tidak menyerah pada keadaan.
  7. Miliki konsep diri yang benar tentang harga diri, bahwa harga diri berasal dari dalam bukan dari luar diri kita. bukan terletak pada materi yang kita peroleh, kesuksesan yang kita peroleh karena materi dan kesuksesan hanya menumbuhkan harga diri semu dan tidak dapat bertahan selamanya.
  8. Hargai diri sendiri, jangan tolak pujian sederhana yang dikatakan orang mengenai kita. terima itu dan berpikir lebih maju lagi. hati-hati bila ada kata-kata dibenak anda seperti “aku memang bodoh”, ” aku memang gak bisa”, “alah ini cuma mimpi , gak mungkin jadi nyata”. kata2 beracun ini akan merusak harga diri anda yang anda bangun perlahan-lahan.
Semoga setelah membaca postingan ini anda dapat meningkatkan harga diri dan kualitas hidup anda.Jangan cepat emosi karena harga diri ya brow...
Semoga bermanfaat!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar